17 Oktober 2015

Jelajah Negeri Tembakau “Lombok”: Cerita Gunung dan Laut (Bagian II)

Prima SW

INI KALI PERTAMA dalam hidup saya menemukan rokok dalam kotak kudapan yang dibagikan di saat pertemuan. Dan kami bebas merokok di ruang ber-AC selama Iskandar, manajer senior cabang Djarum di Lombok. Rokok gratis dan merokok sebebas-bebasnya: selamat datang di surga ahli isap!

Mendengarkan presentasi Iskandar menjawab salah satu misteri dalam hidup saya. Ada tiga nama perusahaan rokok besar di Indonesia, dua bernama aneh. Djarum dan Gudang Garam. Di sini saya tahu, jarum pada logo Djarum adalah jarum gramofon.


Kantor yang dipimpin Iskandar mengurusi tiga hal pokok: pertama, menyuplai lembaran daun tembakau yang sudah dikeringkan (krosok) untuk pabrik di Kudus, pusat Djarum. Krosok didapat dari pembelian dengan petani mitra Djarum. Kedua, mereklasifikasi krosok. Ketiga, melakukan penelitian dan inovasi.

Tembakau yang ditanam petani mitra Djarum adalah jenis virginia flue cured (virginia FC) alias virginia yang sudah dikeringkan dengan oven yang dialiri pipa panas. Dan benar, ini tanaman dari Amerika. Iskandar bilang, Lombok adalah salah satu penghasil virginia FC terbaik di Indonesia.

Lombok sendiri menjadi area penanaman tembakau untuk industri baru-baru saja. Pada 1969, British American Tobacco (BAT), perusahaan multinasional yang membeli Bentoel, masuk ke Lombok. Djarum menyusul tahun 1985. Iskandar adalah orang Djarum yang pertama-tama datang ke Lombok.

Virginia bukanlah tembakau yang mula-mula ditanam sejak industri rokok masuk ke Lombok. Baru di tahun-tahun terakhir ada perubahan ke virginia.

“Karena ada perubahan pola makan,” kata Iskandar.

Semakin baik asupan gizi seseorang, ia cenderung lebih menyukai tembakau yang cita rasanya asam seperti virginia. Tembakau ini menjadi bahan “rokok putih” (rokok tanpa cengkeh. Sedangkan kretek adalah rokok dengan cengkeh). Pola makan pula, serta kurangnya olahraga, yang membuat virginia yang ringan pasarnya semakin naik.

Saya melihat sendiri peralihan gaya hidup itu: dari “rokok berat” ke mild. Tahun 2008‑2010, di sekeliling saya, dari sepuluh orang, paling banter dua yang langganan sigaret mild. Perbandingan itu berbalik angka hari ini: di antara sepuluh orang, delapan pakai mild. Alasannya jika tidak karena “rokok berat” (Djarum Super, Gudang Garam International, Dji Sam Soe) mahal, ya karena memang sudah tidak kuat merokok berat. Pusing.

Ini masalah. Terutama bagi perokok yang peduli dengan proses produksi.

75% rokok yang beredar di pasar adalah sigaret kretek mesin (SKM) alias dilinting oleh mesin. Termasuk SKM adalah sigaret light (atau mild) dan reguler. 18% lagi adalah sigaret kretek tangan (SKT) yang dilinting oleh buruh perempuan (keterangan SKM atau SKT selalu tertera di bungkus rokok). Lalu ada rokok putih penetrasi pasar sebesar 6%.

Apa artinya? Migrasi perokok SKT ke SKM, termasuk mild/light di dalamnya, berbuah pemecatan hingga penutupan pabrik. Contoh terdekat adalah Sampoerna yang menutup dua pabrik SKT-nya di Lumajang dan Jember. Akibatnya, 4.900 karyawannya di-PHK.
Kabar penutupan pabrik SKT Sampoerna saya dengar dari Wawan, teman yang aktif di Komunitas Kretek. Ia kemudian mogok merokok Sampoerna (Mild!). Saya lalu ikut-ikutan (juga perokok Mild). Nyatanya, kami bagian dari akar masalah.

Soal lain tapi masih tentang kepedulian pada orang-orang “kecil” dalam industri rokok, dua tahun terakhir saya lihat teman-teman mulai membeli tembakau rajangan (bukan produksi empat besar industri rokok Indonesia) dan melinting sendiri. Bahkan ada yang membeli dari petani langsung. Saya belum tahu dampak signifikannya, tapi kalau dinalar, bagus juga untuk usaha kecil dan menengah.

Meski menanam virginia, orang Lombok punya tembakau khas. Yang saya ingat ada dua nama: kasturi dan sénang. Dijual dalam bentuk rajangan, konon harganya mahal. Mendengar itu saya berniat untuk beli buat oleh-oleh nanti.


Prima SW
Prima SW
Viriya Paramita

Prima SW
Andrey Gromico

MEROKOK SEBABAS-BEBASNYA di sini? Rupanya itu percaya diri yang terlalu awal. Bahkan ada tempat dilarang merokok dalam lingkungan pabrik rokok. Di gudang penyortiran.

Gudang itu kalau ditotal mungkin seluas lapangan bola. Hawanya panas. Di pintu masuk, beberapa lelaki paruh baya mengantre membawa gulungan tikar pandan yang berisi bundelan krosok. Dua pegawai Djarum menyibak daun satu per satu buntelan itu, lalu menuliskan sandi di bungkusnya, “B4KF”. Di lain buntelan ia menulis “M3L”.

Dua pegawai itu adalah grader, penilai kualitas tembakau. Mereka tengah menentukan grade tembakau yang dibawa petani, yang kemudian menentukan harga tembakau tersebut. Total ada 56 grade tembakau, terdiri dari lima kelompok: grade T, B, M, C, dan X. kelompok M adalah kualitas terbaik, X terburuk.

Di dalam pabrik ada sejumlah aktivitas yang tujuannya mereklasifikasikan krosok setoran tadi. Setelah selesai, krosok yang sudah dibagi-bagi tadi dipak dan dimuat dalam truk untuk dikirim ke Kudus.

“Nanti buat rokok L.A.,” kata seorang perempuan yang sedang menyortir daun tembakau.

Aktivitas di pabrik hanya berlangsung selama masa panen. Durasi tanam hingga panen tembakau sendiri hanya tujuh bulan. Minggu kedua Maret pembibitan, minggu pertama Agustus sudah dipanen. Daun tembakau dipanen bertahap, hingga tujuh kali petik, mulai daun terbawah hingga ke atas.

Total lahan yang dikelola petani tembakau mitra Djarum di Lombok Tengah seluas tiga ribu hektare. Tiap hektare menghasilkan dua ton tembakau kering per panen. Ongkos produksi per hektare sebanyak Rp47 juta. Sementara per ton tembakau kualitas terbaik dihargai Rp35 juta. Jika panen sangat bagus, petani bisa dapat margin Rp23 juta.

1 komentar:

  1. saya IBU ENDANG seorang TKI DI MALAYSIA
    pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos
    sempat saya putus asa apalagi dengan keadaan susah
    gaji suami saya itupun buat makan sehari2. sedangkan hutang banyak
    kebetulan suami saya buka-buka internet Dan mendapatkan
    nomor MBAH KASSENG (0853-4288-2547) katanya bisa bantu orang melunasi hutang
    melalui jalan TOGEL dan dengan keadaan susah, terpaksa saya
    hubungi dan minta angka bocoran Toto/malaysia
    angka yang di berikan waktu itu 4D 
    ternyata betul-betul tembus 100% alhamdulillah dapat 269.jt Oleh Karna itu saya posting no HP MBAH KASSENG ini supaya saudarah-saudara ku di indonesia maupun di luar negri yang sangat kesulitan masalah ekonomi (kesusahan) jangan anda putus asa. Karna jalan masih panjang yang penting anda tdk malu atau takut menghubungi MBAH KASSENG. Semua akan berubah Karna kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa itu semua akan tercapai berkat bantuan dari mbah AMIN.
    MBAH KASSENG
    NO: 0853-4288-2547 / +6285-342-882-547

    BalasHapus